Meski keduanya sama-sama berkaitan dengan pewarnaan rambut, toning dan bleaching nyatanya tidaklah sama. Keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang berpengaruh pada setiap penggunanya. Lantas, apa saja perbedaan toning rambut dan bleaching? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu toning rambut?
Toning rambut adalah proses pewarnaan rambut yang menggunakan toner khusus atau zat pewarna alami.
Toning rambut dapat dikatakan berbeda dengan cat rambut karena dilihat dari segi bahan yang digunakan.
Bahan yang digunakan pada proses cat rambut biasanya memiliki kandungan amonia, sedangkan toning rambut tidak.
Selain itu, teknik toning rambut ini lebih banyak direkomendasikan oleh sebagian besar para hair expert karena dianggap aman dan relatif tidak akan merusak rambut.
Apa itu bleaching?
Tak sedikit yang belum memahami apa itu arti bleaching rambut.
Bagi Anda yang masih awam, perlu dipahami bahwa bleaching rambut adalah bagian dari proses hair coloring pada salon.
Sesuai namanya yang berarti ‘pemutih’, teknik bleaching dilakukan untuk melunturkan warna hitam alami pada rambut wanita.
Biasanya, warna hitam alami dimiliki oleh sebagian besar orang Asia, termasuk Indonesia.
Mengenal perbedaan toning rambut dan bleaching
Setelah mengetahui definisi toning rambut dan bleaching, berikut ini terdapat sejumlah perbedaan lain yang perlu Anda ketahui.
1. Pilihan warna
Perbedaan toning rambut dan bleaching yang pertama yaitu pilihan warna.
Pada bleaching, proses untuk menerangkan warna rambut memiliki ketersediaan warna terang dalam beberapa tingkat.
Anda bisa memilih mulai dari yang tingkat paling rendah hingga yang paling tinggi sampai membuat rambut nyaris berwarna putih.
Contoh warna cat rambut yang mengharuskan teknik bleaching adalah pink, biru, abu-abu, platinum, blonde, ungu, hijau, sampai kuning terang.
Bisa dibilang, hasil warna Anda tak mungkin gagal dengan warna-warni cerah jika mengandalkan bantuan bleaching.
Di sisi lain, hair toning sebenarnya lebih cocok untuk rambut yang sudah pernah melewati proses pewarnaan.
Namun, Anda juga bisa mencobanya pada virgin hair untuk meratakan warnanya dan membuatnya lebih terkesan berkilau.
Untuk toning hanya memiliki pilihan warna rambut natural saja seperti ash grey atau warna pastel, sehingga teknik ini biasanya dipilih untuk Anda yang ingin menonjolkan warna rambut coklat atau orange yang natural.
Tak heran jika toning juga sering dijadikan opsi pewarnaan rambut bagi lansia untuk menutupi uban.
2. Proses pewarnaan
Tentu saja perbedaan toning rambut dan bleaching juga ada pada proses pewarnaannya.
Cairan atau krim bleaching umumnya terbuat dari larutan kimia yang mengandung hidrogen peroksida dan oksidan.
Ketika tercampur, keduanya akan melunturkan warna hitam sehingga berubah menjadi oranye atau kekuningan yang menegaskan arti bleaching.
Hal ini bertujuan agar rambut siap menerima warna apapun.
Prosesnya pun bisa dibilang sama seperti mewarnai rambut, yakni dengan mengaplikasikan cairan pada seluruh rambut, lalu didiamkan selama 20-30 menit.
Sementara untuk proses toning, intinya ada pada mengubah pigmen alami rambut dengan melapisi bagian luarnya, tanpa membuka bagian kutikula. Tujuannya agar rambut tetap lembut dan tidak rusak.
Berbeda dengan cat rambut yang bisa tahan hingga 12 minggu lebih, biasanya hair toning hanya bertahan selama 4-6 minggu saja, tergantung seberapa sering Anda mencuci rambut.
3. Hasil akhir pewarnaan
Perbedaan toning rambut dan bleaching selanjutnya adalah terletak pada hasil akhir pewarnaan.
Pada teknik bleaching, umumnya akan memberikan hasil akhir rambut blonde atau nyaris putih.
Jika Anda ingin memiliki warna rambut yang terang seperti merah, ungu, atau ash grey, Anda bisa memilih proses bleaching.
Namun, perlu diingat bahwa Anda wajib melakukan perawatan yang intensif, karena rambut dengan teknik ini akan berpotensi mengalami kering dan kasar setelah bleaching.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan cara merawat rambut bleaching secara tepat, agar rambut tetap terawat.
Di sisi lain, toning rambut akan menghasilkan warna yang natural dan dapat menonjolkan rambut berkilau cantik.
Selain itu, kerusakan rambut pada proses toning sangat rendah, sehingga toning sangat direkomendasikan oleh hair expert jika Anda ingin mewarnai rambut dengan hasil natural.
Sebab, toning menggunakan developer dengan zat kimia yang lebih sedikit sehingga kecenderungan rambut menjadi kering, rusak, dan bercabang relatif cukup rendah.
4. Efek samping
Efek samping juga menjadi salah satu faktor perbedaan toning rambut dan bleaching.
Kedua proses pewarnaan rambut ini memiliki efek samping kepada tubuh yang mengakibatkan alergi.
Alergi bisa rentan muncul karena kandungan kimia pada toning dan bleaching.
Umumnya, gejala yang dialami akan ditandai dengan munculnya migrain, rasa nyeri pada daerah kulit kepala, bahkan nyeri pada daerah wajah.
Oleh sebab itu, Anda perlu berkonsultasi dengan hair expert agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan hasil warna yang memuaskan.
Dengan mengetahui sejumlah perbedaan toning rambut dan bleaching di atas, Anda diharapkan bisa lebih bijak dalam melakukan teknik pewarnaan rambut.
Diva Mosaik merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga yang selama beberapa tahun terakhir telah banyak mengeksplor jenjang karir sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.