Rambut rontok menjadi salah satu masalah yang dialami sebagian besar orang. Namun, sudahkah kamu memahami masalah dan penyebabnya? Yuk, pelajari bersama.

Apa itu rambut rontok?

Meski sering dialami sebagian besar orang, belum banyak yang tahu apa itu sebenarnya rambut rontok.

Sederhananya, rambut rontok adalah kondisi ketika helaian rambut terlepas dari kulit kepala atau area lain di tubuh.

Kondisi rambut rontok ini dapat terjadi dengan berbagai cara yang berbeda, tergantung penyebabnya.

Kerontokan rambut pun bisa terjadi secara mendadak ataupun bertahap, dan biasanya dapat memengaruhi bagian kulit kepala atau seluruh tubuh.

Perlu kamu pahami juga bahwa kondisi rambut rontok yang terjadi secara berlebihan perlu dikonsultasikan dengan Dokter Spesialis Kulit ya.

Sebab, kerontokan rambut yang terjadi dalam jangka waktu lama akan bisa memicu kebotakan. 

Gejala rambut rontok

Perlu kamu pahami terlebih dulu, bahwa pada dasarnya secara normal manusia mengalami kerontokan rambut sebanyak 50–100 helai setiap harinya.

Ini terlepas dari bagaimanapun kondisimu, karena kerontokan rambut adalah hal yang natural dialami oleh siapa saja, asalkan jumlahnya masih dalam batas ambang wajar.

Namun, jika jumlah rambut yang rontok lebih dari angka tersebut, kamu mungkin mulai mengalami masalah rambut rontok yang diakibatkan faktor tertentu.

Pada kondisi kerontokan rambut, biasanya kamu juga akan menjumpai helaian rambut di pakaian, saluran pembuangan air, atau sisir.

Umumnya salah satu ciri rambut rontok yang paling sering terlihat adalah kehilangan helai rambut lebih dari batas wajar.

Tak hanya itu, ada berbagai gejala lainnya yang bisa menjadi pertanda masalah kerontokan, lho.

Namun, pahami juga bahwa gejala rambut rontok tergantung pada penyebabnya.

Beragam gejala ini juga dapat muncul secara tiba-tiba ataupun bertahap, sehingga tentunya akan berbeda-beda pada setiap orang. Sejumlah gejala kerontokan rambut yang mungkin akan timbul adalah:

  • Mulai menipisnya rambut di puncak kepala atau ubun-ubun
  • Timbul bagian kulit kepala yang pitak seperti bintik botak
  • Terjadi penipisan rambut yang merata di kepala,
  • Garis rambut mulai menipis
  • Rambut terasa tipis ketika diikat
  • Terjadi kerontokan di seluruh tubuh.

Kebanyakan masalah kerontokan akan sangat mungkin menunjukkan gejala-gejala yang biasanya muncul secara bertahap.

Meski demikian, ada juga sebagian orang yang mengalami gejala rambut rontok yang tidak terlalu terlihat.

Itu sebabnya, banyak orang yang sering tidak menyadari bahwa mereka mengalami kerontokan rambut selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun, lho. 

Gejala rambut rontok pun bisa berbeda-beda tergantung dengan penyebabnya kerontokannya.

Oleh sebab itu, kamu juga wajib mengetahui sejumlah penyebab rambut rontok.

Penyebab rambut rontok

Setelah mengetahui apa itu rambut rontok, saatnya kamu juga mengetahui apa saja yang biasanya menjadi penyebab masalah ini.

1. Stres

Terkesan sepele, tapi percaya atau tidak stres menjadi salah satu penyebab rambut rontok yang cukup sering dialami sebagian besar orang, lho.

Bukan tanpa alasan, karena manusia pasti mengalami berbagai situasi atau masalah yang bisa bikin stres.

Nah, jika kondisi stres tidak dikelola dengan baik, tentunya akan memengaruhi kondisi fisik dan menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya kerontokan rambut.

Ini terjadi karena hormon yang seimbang akan terganggu oleh stres dan menurunkan peredaran darah di kepala, sehingga rambut kekurangan nutrisi dan mengalami kerontokan.

Itulah sebabnya, penting bagi kamu untuk memahami cara mengontrol stres yang baik sehingga dapat mengatasi emosi dengan baik.

Jadi, usahakan agar dapat mengendalikan stres dengan baik ya.

2. Keturunan

Kamu punya anggota keluarga yang punya masalah rambut rontok atau kebotakan? Hati-hati karena ini bisa jadi penyebab rambut rontok yang kamu alami.

Faktor keturunan yang terjadi seiring bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab yang cukup banyak dialami sebagian orang.

Kondisi yang disebut alopecia androgenik ini bisa terjadi pada pria maupun wanita.

Biasanya kondisi ini bisa terjadi secara bertahap dan dengan pola yang dapat diprediksi.

Pada pria, gejalanya akan diawali dengan garis rambut yang surut dan bintik-bintik botak pada pria.

Sementara pada wanita, rambut akan menipis di sepanjang kulit kepala.

3. Pola makan tidak sehat

Apakah kamu sudah memperhatikan nutrisimu setiap hari?

Ini penting untuk mengatasi dan mencegah kerontokan, lho.

Tak hanya perawatan dari luar, kamu juga wajib memperhatikan asupan nutrisi agar tetap seimbang.

Terutama yang tinggi protein, vitamin, dan mineral karena ini mendukung pertumbuhan rambut yang lebih sehat.

Berikut ini sejumlah zat gizi yang dapat mendukung pertumbuhan rambut:

  • Protein
  • Zat besi
  • Zinc
  • Niacinamide
  • Vitamin C
  • Asam lemak
  • Selenium
  • Vitamin D
  • Vitamin A
  • Asam folat dan asam amino

Selain itu, hindari kebiasaan menjalani diet secara berlebihan ya, karena tubuh dan rambut bisa mengalami kekurangan nutrisi sehingga rentan mengalami rontok berlebihan.

Alih-alih punya tubuh ideal, tubuhmu justru akan lebih rentan terhadap penyakit yang bisa merugikanmu.

4. Kebiasaan penataan rambut yang tidak tepat 

Perhatikan lagi penataan rambut yang kamu lakukan ya.

Jangan sampai salah memilih gaya rambut apalagi yang ditata secara berlebihan karena ini bisa meningkatkan risiko rambut rontok.

Cara ikat rambut seperti kuncir atau kepang yang terlalu ketat bisa menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut traction alopecia, lho.

Selain itu, perawatan rambut yang mengandalkan suhu panas dan permanen juga bisa menyebabkan kerontokan. Jika jaringan parut terjadi, rambut rontok bisa menjadi permanen.

Meski mengikat rambut menjadi cara untuk menata rambut yang lebih praktis terutama saat bad hair day melanda, ikatan tersebut akan membuat akar rambut tertarik dan membuatnya jadi rontok.

Oleh sebab itu, usahakanlah agar mengikat dengan longgar dan tidak lebih dari dua jam ya.

5. Cara keramas yang kurang tepat

Faktanya, kebiasaan mencuci rambut dengan air panas dapat menimbulkan masalah rambut, lho.

Ini karena suhu air panas bisa menyebabkan dehidrasi pada batang rambut yang membuatnya jadi rapuh dan mudah patah.

Tak hanya itu, kebiasaan ini juga bisa mengurangi minyak alami pada rambut yang akan membuat kulit jadi kering dan rusak.

Untuk itu, usahakan kamu membilas rambut dengan air dingin atau suhu ruang ya.

6. Faktor hormon

Perubahan hormonal akibat kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid nyatanya juga bisa memicu kerontokan.

Beragam kondisi tersebut ternyata berkaitan dengan perubahan hormon progesteron dan estrogen yang pada dasarnya banyak berkontribusi dalam membantu mengatur siklus pertumbuhan rambut. 

Itulah sebabnya, terkadang sebagian ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami penurunan kadar estrogen, sehingga mengalami masalah rambut yang memasuki fase rontok dalam kurun waktu tertentu.

Selain itu, kondisi medis yang berhubungan dengan sistem kekebalan juga bisa menyebabkan kerontokan rambut yang tidak merata.

Kondisi seperti ini sebaiknya dikonsultasikan pada dokter spesialis kulit.

7. Pengaruh obat-obatan

Perlu kamu pahami juga bahwa rambut rontok bisa menjadi salah satu efek samping dari obat-obatan tertentu.

Obat-obatan seperti yang digunakan untuk depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi punya reaksi memicu kerontokan.

Jika kamu tidak bisa lepas dari obat-obatan tertentu, imbangi dengan gaya hidup agar tidak memperparah kerontokan.

8. Anemia

Anemia atau kondisi ketika jumlah sel darah merah di dalam darah berkurang drastis juga bisa memicu kerontokan rambut. 

Hal ini bisa terjadi karena tubuh membutuhkan asupan zat besi yang memadai untuk membawa oksigen ke sel tubuh lewat darah, termasuk folikel rambut. 

Nah, ketika asupan sel darah merah tidak maksimal, tentunya ini akan mempengaruhi aliran darah ke area folikel rambut yang akhirnya memicu kerontokan.

Untuk menghindari penyebab ini, pastikan kamu memenuhi asupan seperti zat besi yang dapat mendukung sel darah merah tubuhmu.

Ini karena masalah anemia biasanya terjadi akibat kekurangan zat besi dan bisa menimbulkan gejala yang cukup mengganggu, termasuk rambut rontok dan mengalami sakit kepala.

Penanganan rambut rontok

Meski penyebabnya ada banyak, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi rambut rontok.

Namun, perlu kamu pahami dulu bahwa penanganan masalah ini harus sesuai dengan penyebab dan kondisimu ya. 

Biasanya sejumlah penanganan rambut rontok ini berbeda-beda, bisa bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut, memperlambat, ataupun hanya menyembunyikan kerontokan.

Jika kamu mengalami masalah rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit, diperlukan pengobatan untuk mengatasi penyakit tersebut. Sementara itu, obat yang menjadi pemicu rambut rontok akan dihentikan sementara waktu. 

Nah, untuk masalah kerontokan rambut yang terjadi akibat perubahan hormon saat persalinan, lebatnya rambut akan kembali normal dalam kurun waktu 6−9 bulan pascamelahirkan.

Namun, jika kamu mengalami masalah rontok yang terkait dengan stres, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani konseling dan psikoterapi. Sementara jika rambut rontok terjadi akibat pola makan dan nutrisimu yang kurang baik, maka dokter akan memberikan saran tambahan asupan gizi dan multivitamin.

Penanganan kerontokan rambut yang dilakukan secara medis lainnya dapat dilakukan saat seseorang mulai merasa penampilannya terganggu akibat rambut rontok.

Beberapa metode penanganan yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rambut rontok meliputi:

  • Pemberian obat oles kulit kepala yang mengandung minoxidil
  • Penggunaan sampo khusus rambut rontok
  • Transplantasi rambut, yaitu menanamkan rambut yang tersisa di bagian yang botak
  • Terapi laser untuk merangsang pertumbuhan sel rambut pada folikel.

Pencegahan rambut rontok

Kamu harus tahu, masalah kerontokan rambut tidak selalu dapat dicegah, terutama yang terkait dengan faktor keturunan.

Meski demikian, pencegahan rambut rontok bisa dimulai dari perawatan rambut yang kamu lakukan secara rutin.

Kamu bisa memulai perawatan rambut dengan rangkaian sampo yang mengandung krim argan dan esens alpukat yang dapat membantu menguatkan dan menjaga rambut tetap sehat.

Bahan alami seperti minyak rosemary juga dianggap sebagai alternatif minoxidil yang dapat merangsang pertumbuhan rambut secara alami.

Selain perawatan rambut, ada juga beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan rambut agar tercegah dari kerontokan, di antaranya:

  • Batasi pewarnaan rambut maupun bleaching.
  • Melindungi rambut dari paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan pada tengah hari.
  • Memperbaiki kebiasaan menyisir rambut dengan benar.
  • Memilih produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut.

Itulah berbagai hal seputar rambut rontok yang perlu kamu pahami. Semoga bermanfaat!


Sumber:

Androgenetic alopecia: Therapy update. (2023). Retrieved from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10173235/ 

Hair loss: Common causes and treatment. (2017). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28925637/ 

An overview of the genetic aspects of hair loss and its connection with nutrition. (2022). Retrieved from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9710406/ 

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *