Tahukah Anda, ada beragam efek samping keratin rambut yang wajib diwaspadai! Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.
8 efek samping keratin rambut
1. Menimbulkan reaksi alergi pada kulit
Mengetahui efek samping keratin rambut sebelum melakukan prosedurnya memang dibutuhkan, agar Anda bisa lebih bijak dalam melakukan treatment ini.
Salah satu efek samping keratin rambut yang cukup banyak diketahui oleh sebagian besar hair stylist adalah potensinya dalam memicu reaksi alergi pada kulit Anda.
Bukan tanpa alasan, ini karena selama melakukan prosedur perawatan rambut dengan menggunakan keratin, Anda terpapar secara langsung dengan kandungan kimia dalam obat keratin yang digunakan.
Ini sebabnya, Anda mungkin akan mengalami efek samping ringan yaitu berupa sensasi terbakar pada kulit.
Efek samping ringan berupa sensasi terbakar pada kulit ini bisa terjadi saat Anda masih dalam proses melakukan perawatan keratin, lho.
Bahkan, menurut U.S Food and Drug Administration, kandungan formaldehid dapat berisiko bagi pemiliki kulit sensitif dan memicu efek samping lain, seperti alergi, peradangan, dermatitis kontak, dan gatal-gatal.
Beragam efek samping pada kulit ini menjadi alasan kenapa Anda tidak disarankan untuk terlalu sering melakukan perawatan keratin.
2. Memicu iritasi mata
Mengingat salah satu efek samping keratin rambut adalah dapat memicu iritasi mata, pastikan Anda berhati-hati ketika memakai produk perawatan rambut keratin dengan kandungan formaldehid, terutama pada area yang dekat dengan mata.
Sebab, iritasi mata ini diakibatkan oleh kontak langsung produk tersebut dengan mata yang bisa memicu munculnya jaringan parut, kornea mengalami kekeruhan, bahkan hingga kebutaan.
Bahkan, paparan formaldehida selama menjalani prosedur dengan keratin pada rambut juga dapat mengakibatkan efek samping yang tentunya tak boleh diremehkan, seperti sensasi mata terbakar, berair, gatal, dan kemerahan.
3. Rentan membuat rambut rontok
Adapun efek samping keratin rambut lainnya yang tergolong paling sering terjadi adalah risiko rambut dapat mengalami kerontokan.
Risiko rambut rontok ini akan semakin rentan terjadi jika Anda terlalu sering melakukan perawatan keratin ini.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya tidak melakukan prosedur keratin rambut ketika rambut sedang mengalami kerontokan.
Tak cukup sampai di situ, sebaiknya lakukan perawatan keratin sekali saja dalam satu tahun untuk menghindari risiko efek samping ini.
4. Dapat membuat rambut kering dan rusak
Meski pada dasarnya perawatan keratin memiliki tujuan utama untuk memperbaiki kerusakan pada rambut, perawatan yang tidak dilakukan secara tepat juga bisa berujung pada rambut kering dan rusak, lho.
Ini karena proses pemanasan yang terjadi ketika perawatan keratin dapat menghilangkan kelembapan alami rambut, sehingga menjadi kering, rapuh, bahkan mudah patah.
Efek samping ini akan terjadi ketika perawatan keratin terlalu sering Anda lakukan.
Ditambah lagi, suhu catokan yang tinggi untuk menyegel bahan kimia ke dalam rambut yang bisa semakin merusak rambut Anda.
Bahkan, tak hanya itu, ada pula potensi terhirupnya formalin yang dilepaskan melalui suhu panas dari alat pelurus rambut yang tak baik bagi kesehatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan perawatan keratin secara tepat atau dengan tenaga profesional yang ahli di bidang ini.
5. Mengubah tekstur alami rambut
Adapun efek samping keratin selanjutnya adalah perubahan tekstur rambut setelah perawatan.
Nyatanya dalam beberapa kasus, perawatan keratin justru berpotensi mengubah tekstur rambut menjadi terlalu lemas atau sulit diatur, lho.
Biasanya kondisi ini dapat terjadi karena rambut tidak dirawat dengan baik setelah perawatan keratin.
Oleh sebab itu, Anda sangat diwajibkan untuk tetap melakukan perawatan rambut secara rutin setelah melakukan keratin treatment.
6. Berisiko bagi ibu hamil
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, prosedur keratin menggunakan bahan yang mengandung formalin dalam jumlah besar di dalamnya.
Tentu saja ibu hamil dan orang-orang dengan masalah pernapasan harus menghindari paparan produk ini.
Bahkan, tak hanya itu, orang dengan kondisi kepekaan terhadap formaldehida juga harus menghindari perawatan keratin.
7. Gangguan pernapasan
Menyinggung soal efek samping keratin rambut yang berkaitan dengan masalah pernapasan akibat keratin treatment, ternyata ini dipicu oleh paparan formaldehid yang bisa memberi efek samping berupa sakit tenggorokan, mimisan, dan mata gatal.
Paparan dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada bronkus serta akumulasi cairan di paru-paru.
Namun, pada konsentrasi yang lebih ringan, paparan formaldehid dalam obat keratin tetap dapat mengakibatkan mengi, sensasi terbakar pada hidung serta paru-paru, sesak pada dada, serta batuk.
8. Menambah risiko kanker
Tak hanya beragam masalah kesehatan di atas, zat formaldehida yang dilepaskan selama perawatan keratin nyatanya juga dikenal sebagai karsinogen. Karsinogen adalah zat yang memiliki kemampuan dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Meski ini terbilang kasus langka, risikonya tetap tidak boleh diremehkan ya.
Itulah beragam efek samping keratin rambut yang wajib Anda ketahui. Pastikan Anda melakukan perawatan keratin dengan tenaga ahli yang tepat untuk menghindari beragam risiko ini.
Diva Mosaik merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga yang selama beberapa tahun terakhir telah banyak mengeksplor jenjang karir sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.