Tak hanya kaum wanita, pria juga bisa melakukan bleaching untuk mengubah penampilan agar terlihat berbeda dan menarik. Lantas, bagaimana cara bleaching rambut pria? Ini ulasannya
Cara bleaching rambut pria
Berikut sejumlah cara bleaching rambut pria yang bisa Anda lakukan di rumah.
1. Rawat rambut sebelum proses bleaching
Sebelum memulai cara bleaching rambut pria, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami, salah satunya yaitu merawat rambut.
Hal ini cukup penting untuk diperhatikan mengingat bahwa rambut umumnya akan cenderung terasa kering dalam beberapa minggu setelah Anda melakukan bleaching.
Hal ini tentu bukan tanpa sebab, karena zat kimia dalam obat bleaching memang cenderung keras.
Merawat rambut sebelum bleaching sangat penting karena zat kimia pada pemutih rambut dapat membuat rambut Anda kering.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan masker rambut setiap dua kali dalam seminggu sebelum mengaplikasikan cairan bleaching pada rambut.
Dengan rutin melakukan perawatan seperti memakai masker, akar rambut akan menjadi lebih kuat.
Anda juga bisa menggunakan conditioner selama dua hari sekali agar rambut tetap lembap.
2. Coba tes alergi
Perlu Anda pahami pula bahwa tidak semua orang dapat toleran dengan produk bleaching.
Sebagian orang memiliki kondisi kulit kepala dan rambut yang sensitif, sehingga penggunaan bleaching dapat menimbulkan reaksi alergi.
Hal ini dapat terjadi karena proses bleaching menggunakan zat kimia yang ada kemungkinan formula di dalamnya menimbulkan iritasi akibat reaksi alergi pada beberapa orang.
Guna menghindari hal ini, ada baiknya Anda melakukan tes alergi sebelum memulai proses bleaching.
Coba oleskan krim bleaching ke kulit di belakang telinga dan diamkan selama 1 hari.
Jika Anda merasakan gatal atau kulit yang tiba-tiba meradang, segera cuci bersih dan urungkan niat melakukan bleaching.
Namun, jika tidak timbul gejala apa pun, Anda bisa melanjutkan proses bleaching.
3. Siapkan peralatan bleaching
Cara bleaching rambut pria selanjutnya adalah menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan sebelum memulai proses bleaching.
Agar proses bleaching rambut Anda tidak berantakan dan hasilnya maksimal, siapkan beberapa barang ini:
- handuk,
- bubuk bleaching,
- developer,
- sisir,
- wadah untuk mencampur krim bleaching,
- kuas cat rambut,
- sarung tangan (biasanya disertakan dalam kemasan produk), dan
- petroleum jelly atau minyak zaitun (kalau diperlukan).
Umumnya, bleaching kit punya hidrogen peroksida bawaan, seperti bubuk bleachingnya dan krim developer.
Developer ini merupakan cairan yang bereaksi ketika bubuk pemutih rambut menghilangkan warna asli rambut Anda.
Perlu dipahami, developer memiliki beragam volume yang berbeda, seperti 20, 30, 40, dan sebagainya.
Semakin tinggi volume, maka semakin kuat hasil putih pada rambut. Namun, tingginya volume juga memicu kemungkinan rambut Anda akan rusak. Oleh sebab itu, sebaiknya pilih developer dengan volume 30 saja.
Jika Anda merasa terlalu repot untuk menyiapkan semua perlengkapan ini sendiri, Anda bisa meminta bantuan orang rumah.
Bantuan teman atau anggota keluarga akan sangat membantu Anda untuk mengaplikasikan krim bleaching supaya hasilnya lebih merata.
4. Gunakan petroleum jelly sebelum memulai bleaching
Sudah disampaikan sebelumnya bahwa produk bleaching dapat memicu reaksi negatif pada sebagian orang dengan kondisi tertentu, seperti alergi.
Bahkan, kandungan bleach yang tergolong sangat keras bisa memberikan sensasi panas atau terbakar pada kulit.
Guna menghindari risiko ini, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly pada seluruh bagian garis rambut atau hairline dekat area dahi, pipi dan leher.
Anda juga disarankan untuk mengoleskan di area telinga, khususnya bagian belakang karena area tersebut sangat rentan untuk terkena bleach saat proses bleaching.
Pastikan Anda mengoleskan dengan jumlah yang cukup tebal agar bisa melindungi kulit dari bahan bleach tersebut.
5. Campurkan produk bleaching secara tepat
Cara bleaching rambut pria selanjutnya adalah memulai proses pencampuran produk bleaching.
Produk bleaching umumnya terdiri dari bubuk bleaching dan krim developer, Anda bisa langsung mencampurkan kedua bahan tersebut dan aduk hingga merata.
Jika ragu, Anda juga bisa mengikuti takaran atau panduan yang tertulis pada kemasan produk bleaching.
Sebelum melakukan bleaching, sebaiknya pakai sarung tangan agar kulit Anda terhindar dari bahan bleaching yang cukup keras.
6. Perhatikan proses bleaching
Gunakan batang sisir untuk membagi rambut Anda menjadi beberapa bagian.
Ambil krim dengan kuas lalu sapukan pada rambut secara merata. Pastikan krimnya tidak mengenai kulit kepala.
Jika Anda ingin melunturkan semua warna rambut, mulailah dari ujung rambut, lalu perlahan ke atas. Ini karena, bagian akar rambut umumnya lebih cepat terang ketimbang ujung rambut.
Setiap bagian rambut yang diambil harus tipis, untuk memastikan bleaching telah mencapai semua rambut.
Sebaiknya olesi bleaching dan beri jarak 2 cm dari akar rambut agar rambut Anda tidak patah.
Setelah rata, diamkan bleaching selama beberapa menit tergantung hasil yang diinginkan.
Jika ingin hasil bleaching rambut yang berwarna oranye, diamkan obat selama 15 menit saja.
Sementara kalau Anda mau warna kuning yang lebih pucat, tunggu sekitar 45 menit.
Namun, perlu dipahami bahwa hasil akhirnya bisa berbeda-beda karena ini sangat bergantung pada pigmen alami dan kondisi rambut setiap orang.
Selain itu, jika kepala Anda panas dan terasa gatal, sebaiknya langsung keramas.
7. Bilas secara tepat
Jika sudah lebih dari waktu yang ditentukan, Anda bisa langsung membilas rambut dengan air dingin. Sebaiknya hindari air yang panas karena rambut akan cenderung lebih kering, serta ini akan merusak proses bleaching.
Pastikan Anda membilas hingga cairan bleaching tidak tersisa lagi di rambut dan kulit kepala.
Anda bisa keramas beberapa kali lagi dengan sampo jika kurang yakin.
Demikian cara bleaching rambut pria yang bisa Anda coba. Semoga bermanfaat!
Diva Mosaik merupakan lulusan sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga yang selama beberapa tahun terakhir telah banyak mengeksplor jenjang karir sebagai penulis di sejumlah bidang, mulai dari perannya sebagai jurnalis media cetak, content writer, hingga co-author pada sejumlah buku. Hingga saat ini ia masih mendedikasikan hidupnya pada berbagai macam karya tulis.
